Touring to Balekambang, Malang



Pantai Balekambang, Malang selatan. Pantai yang buat kami seperti di bali. Pantai yang cukup indah yang dari pantai yang selama ini kami dapati. Sebenarnya ini bukan pertama kali kami berkunjung di balekambang melainkan untuk yang kedua kalinya. Kunjungan pertama kami berangkat empat orang. Pocil, Bayek, Juky, Bolang empat petualang tersesat. Rencana awal bertujuan di Air Panas Pacet dan Air Terjun Pacet tapi tujuan dialihkan ke Pantai balekambang dikarenakan wisata Pacet sudah sering kami kunjungi.
Perjalanan dimulai dari jam8 malam dari rumah si Bolang, sukodono, Sidoarjo. Jarak Sidorjo - Balekambang kurang lebih 130km yang dapat ditempuh kurang lebih selama 3jam perjalanan. Tapi itulah kami, bermodal papan penunjuk arah yang ada dijalan maka tersesatlah kami. Setelah desa gondang legi ada jalur pertigaan turun ke bawah dan naik ke atas di tengah-tengahnya ada pos polisi. Jalur seharusnya adalah turun ke bawah karena perjalanan kami pada malam hari dan kami ragu untuk mengambil jalur ke bawah akhirnya kami mengambil jalur ke atas dan WOW,,tersesatlah kami pada desa-desa yang semakin suram.
Penerangan jalan pun semakin sedikit, desa serasa seperti desa mati tak berpenghuni. Sesekali kami bertanya pada orang yang berada disamping jalan tentang rute kami menuju Balekambang dan jawabannya adalah " Wah sampean salah jalan mas (kalian salah jalan)",  lima orang yang kami temui selalu memberikan jawaban sama, WRONG WAY. Sebenarnya kita tidak benar-benar salah jalan melainkan jalur kita melingkar yang seharusnya lurus begitu saja. 
Sampai pada kami mendapati sebuah jembatan sungai yang terbuat dari kayu dengan lebar cukup untuk satu orang. Panjang jembatan itu kira-kira 50 meter dan diharusnya turun dari kendaraan jika menyebrangi jembatan itu, begitu tulisan di papan peringatan sebelum menyeberang. Kami pun harus menunggu penyeberang yang lain selesai menyeberang (gantian). Suara arus sungai yang cukup deras dengan jembatan yang bergoyang saat dilewati cukup membuat kami was-was tapi inilah cerita yang penuh pesona buat kami.
Jembatan sudah lewat kemudian sampailah kami pada jalur hutan yang sangat sepi tak ada rumah penduduk, hanya 2-3 rumah setelah itu kembali hutan. Begitu gelap dan hening. Ditengah perjalanan kami diikuti pengendara bermotor yang selalu mengikuti langkah kami. Dengan kecepatan yang sama selalu membuntuti kami. Akhirnya kita putuskan untuk berhenti, bertarung ya sudalah,, kami pun sudah membawa parang untuk berjaga-jaga. "Mas kate nang balekambang ?, aku bareng yo,g duwe konco mas" (mas mau ke balekambang ? saya ikut ya, tidak punya teman) begitu ucapnya pengendara yang selalu mengikuti kami. eh ternyata dia juga takut berkendara sendirian di hutan.
12.30 kami sampai di depan pantai balekambang dengan tanda si Bayek menyusur ban depan kendaraan kami di bibir panti, LOL. Ternyata sudah pantai.. hahah.. Panti yang penuh cerita. loh tadi kan cerita perjalanan yang pertama. perjalanan kedua ya mulus kan sudah tau rute yang seharusnya.. perjalanan pertama tidak membawa camera untuk dokumentasi berikut hasil perjalanan kedua. 










0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author