Seperti tahun-tahun sebelumnya, membuat
cerita ditiap masa. Ini cerita di akhir tahun 2010. awal rencana kita
akan mengekplore sebuah pantai di selatan malang, sipelot namanya.
Berkumpullah kita untuk sebuah misi kebersamaan. Kemudian di sebuah
sore pada jumat 31 Desember 2010 kita sudah siap untuk perjalanan.
Jumat itu seperti sendu, gerimis yang
tak henti. Sampai sore itu juga, tapi misi mulia yang diemban tak
dibuat layu begitu saja oleh gerimis sendu. Berangklah kita saat
sore. Saat itu jalanan begitu penuh, mulai masuk pandaan percabangan
wisata tretes dan trawas sudah mengular seperti demo saja. Seolah
semua mengarus ke selatan.
Gerimis masih menaungi perjalanan kita,
sabar sungguh. Sesekali kita berhenti merenggangkan mata juga badan
sembari mengisi bahan bakar. Aku ingat benar saat itu jalanan begitu
penuh dan keluh ketika kita sampai di depan Kebun Raya Purwodadi.
Semua seperti tumpah dijalan, asap kenalpot menyatu bersama gerimis.
Kita sadar tubuh ini ringkih, tapi
seolah ada energi yang terus mengisi, darimana entah. Gas, gas, gas,
seolah terus maju sisingkan jalan penuh. Masih wilayah Lawang
rombongan kita mulai terurai, ada yang di depan, ada yang dibelakang.
Saat itu aku tersisah dua motor, sedang yang lain jauh di depan.
Kita berhenti sejenak di SPBU Singosari
untuk mengisi bahan bakar. Karena kita hanya tersisah dua motor maka
kami sepakat untuk beriringan sampai bertemu rombongan berikutnya.
Tapi sepertinya alam berkehendak lain, tak jauh setelah pengisian
bahan bakar, motor yang bersamaku mengalami kecelakaan.
Temanku sempat tak sadarkan diri
setelah kecelakaan, aku sempat khawatir. Ada beberapa lecet di tubuh
juga di motor. “ ini sudah tidak mungkin untuk diteruskan”,
pikirku. Rombongan yang sudah di depan kita hubungi untuk berhenti.
Kita tukar joki, teman yang bersamaku mengendarai motor yang
terhjatuh tadi, kita sama-sama membonceng teman yang kecelakaan untuk
bertemu rombongan yang di depan.
Berkumpullah semua rombongan. Dan
sepakat untuk tidak meneruskan perjalanan. Kita sementara bermalam di
kosan teman yang tidak jauh dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Malam tahun baru (seolah) bukan lagi milik kita saat itu. Biar saja
langit yang merasa.
Air terjun Coban Rondo Batu-Malang |
Kemudian pagi jatuh. Agar tak sia-sia
kesepakatan berbelok ke arah Wisata Coban Rondo Malang. Semua
rombongan sudah mencuci badan. Kita sempatkan mampir di bengkel
terdekat untuk cek fisik motor yang jatuh bangun kemarin malam.
Setelah itu perjalanan kembali berlanjut.
Wisata Coban Rondo Malang.
Masing-masing dari kita sudah pernah atau sering ke tempat ini. Tapi
seperti berbeda, ada “seduluran” yang menggores warna ditiap
mata. Kemudian semua menjadi cerita.
Seru banget ya travelingnya, jadi pengen.
BalasHapusayo kak slametux, hajar aspal kita, nikmati alamnya.. hehe
Hapus